NonstopNews – Ekonomi – Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, mengumumkan capaian fantastis dalam Social Security Summit 2024 di Jakarta. Per Oktober 2024, sebanyak 40,8 juta pekerja telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam perlindungan pekerja di Indonesia. Anggoro menambahkan, dana investasi BPJS Ketenagakerjaan saat ini mencapai Rp741 triliun, dengan 91 persen diinvestasikan di sektor pemerintah.
Dari total peserta, 31 juta merupakan pekerja formal, sementara 9,4 juta lainnya adalah pekerja informal. Namun, Anggoro menyoroti tantangan besar dalam perluasan kepesertaan pekerja informal. Dari 60 juta pekerja informal di Indonesia, baru 13 persen yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Lebih mengkhawatirkan lagi, sebanyak 30,1 juta pekerja informal berada di desil 1-4, yang berarti termasuk dalam golongan masyarakat miskin.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengungkapkan bahwa peningkatan kepesertaan pekerja informal menjadi prioritas utama, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, Yassierli menekankan pentingnya memastikan jaminan sosial tersebut benar-benar memberikan solusi nyata bagi kesejahteraan pekerja informal, bukan hanya sekadar peningkatan jumlah peserta.
Yassierli juga menyinggung isu penting lainnya, yaitu maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia menyebutkan rendahnya produktivitas dan persaingan industri sebagai beberapa faktor penyebabnya. Oleh karena itu, intervensi pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pekerja menjadi sangat krusial.
Social Security Summit 2024 sendiri merupakan forum diskusi yang bertujuan mencari solusi inovatif dan strategi kolaboratif untuk mengatasi tantangan jaminan sosial di negara-negara berpenghasilan menengah. Acara ini juga merupakan bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. BPJS Ketenagakerjaan berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi jaminan sosial ketenagakerjaan.
Tinggalkan komentar