NonstopNews – Ekonomi – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, melontarkan kritik tajam terhadap Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang dianggapnya mulai bertindak layaknya perusahaan kontraktor. Kritik tersebut disampaikan Fahri saat memaparkan program ambisius 3 juta rumah milik Presiden Prabowo Subianto di Menara BTN, Jakarta Pusat, Jumat (29/11). Ia menegaskan, pemerintah tidak boleh menjadi kompetitor bagi pengembang properti.
Related Post
"Saya tegaskan, pemerintah tidak boleh menjadi kontraktor! Ini pesan saya agar tidak ada kesalahpahaman di kalangan pengembang," tegas Fahri. Ia bahkan secara gamblang mengkritik Kementerian PU. "Saya harus jujur, saya kritik PU. Mereka cenderung bertindak seperti perusahaan kontraktor, dan itu tidak boleh terjadi!" lanjutnya dengan nada keras.
Menurut Fahri, peran pemerintah seharusnya difokuskan pada sektor yang tak mampu dijangkau swasta. Pemerintah harus menjadi regulator yang memudahkan, bukan pesaing. Program 3 juta rumah per tahun, yang terdiri dari 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta apartemen di perkotaan, akan sepenuhnya diserahkan kepada sektor swasta.
"Saya sampaikan ini agar semua tenang dan memahami. Jangan sampai ada yang salah tafsir, sehingga menimbulkan keresahan," ujar Fahri. Ia menekankan bahwa pemerintah bukan ingin bersaing, melainkan memfasilitasi. "Kehadiran negara bukanlah sebagai kontraktor atau pengembang, melainkan sebagai fasilitator," tandasnya, disambut tepuk tangan meriah para pengusaha properti yang hadir. Pernyataan ini sekaligus menjawab kekhawatiran para pengembang akan persaingan tidak sehat dengan pemerintah.
Tinggalkan komentar