Susu Ikan Masuk Menu Makan Bergizi Gratis? Ini Bocorannya!

Susu Ikan Masuk Menu Makan Bergizi Gratis? Ini Bocorannya!

NonstopNews – Ekonomi – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan susu ikan akan menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun depan. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo, mengungkapkan pemerintah tengah memperkenalkan produk olahan ikan, termasuk susu ikan, ke dapur-dapur sentral yang dikelola Badan Gizi Nasional. "Susu ikan akan masuk menu MBG. Kita akan mengenalkan produk ini ke dapur-dapur sentral, dan nantinya kepala dapur yang akan menentukan kebutuhannya," ujar Budi dalam wawancara di kantornya, Kamis (21/11).

Collab-Media-Network-banner-content

KKP berkomitmen mengawasi kualitas susu ikan, mulai dari kebersihan pabrik, pemilihan bahan baku hingga sanitasi. Budi optimistis produksi susu ikan mampu memenuhi kebutuhan MBG. "Kita akan mendorong, mempromosikan, dan memantau standarnya," tambahnya. Saat ini, baru ada satu pabrik pengolahan susu ikan di Indramayu dengan kapasitas produksi 30 ton per bulan. Meskipun demikian, Budi yakin kapasitas tersebut cukup untuk tahap awal, dan berharap akan muncul pabrik-pabrik baru di masa mendatang.

Susu Ikan Masuk Menu Makan Bergizi Gratis? Ini Bocorannya!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Sebelumnya, Budi mengklaim susu ikan lebih murah daripada susu sapi, berdasarkan perhitungan awal yang dilakukan. Harga jualnya diperkirakan sekitar Rp5.000 per gelas (250ml), lebih rendah dari susu sapi yang mencapai Rp6.400. "Perbandingan ini bersifat sementara karena harga pasar fluktuatif," katanya dalam wawancara khusus di nonstopnews.id TV.

Bahan baku susu ikan adalah ikan petek dan ikan selar. Daging ikan tersebut diolah menjadi konsentrat protein ikan, lalu dicampur dengan bahan lain untuk menghasilkan tekstur dan rasa mirip susu konvensional. Budi memastikan susu ikan ini tidak amis, tidak berbau, tidak berwarna, dan gizinya lebih baik dari susu sapi, terutama kandungan omega-3 yang jauh lebih tinggi. (lid/asa)

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan!Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar