NonstopNews – Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya untuk belajar dari Uni Emirat Arab (UEA) dalam rangka meningkatkan kapasitas Indonesia Investment Authority (INA), Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia. Hal tersebut disampaikan Prabowo langsung kepada Presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), saat kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Qasr Al Watn, Abu Dhabi, Sabtu (23/11). Dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo menyatakan, "Kami ingin membuat sovereign wealth fund kami jauh lebih besar, dan kami juga ingin belajar dari pengalaman Uni Emirat Arab."
Related Post
Tidak hanya itu, Prabowo juga mengundang UEA untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian Indonesia, mengingat adanya kesamaan kepentingan di berbagai sektor. "Kita bisa bekerja di beberapa bidang dan kami ingin mengundang Uni Emirat Arab untuk aktif berpartisipasi dalam ekonomi kami," tegasnya. UEA sendiri telah menjadi investor terbesar INA dengan suntikan dana sebesar US$10 miliar.
Prabowo melihat kesuksesan UEA sebagai inspirasi, khususnya kepemimpinan MBZ. "Kami di Indonesia memandang Yang Mulia sebagai pemimpin yang sangat berhasil, pemimpin yang punya visi jauh ke depan, yang sudah terbukti membawa kemajuan modernisasi yang sangat pesat kepada negara Emirates, dan kami ingin belajar dari Yang Mulia," pujinya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden MBZ menyatakan hubungan baik antara UEA dan Indonesia telah berlangsung lama dan diyakini akan semakin kuat di masa depan. "Kita sudah saling mengenal sekian tahun dan saya bangga dengan hubungan ini. Insyaallah hubungan ini semakin membaik dan berkembang bagi kedua bangsa dan negara di tahun-tahun mendatang," ungkap MBZ.
Sebagai informasi, INA resmi dibentuk pada Desember 2020 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2020 dan PP Nomor 74 Tahun 2020. Lembaga ini memiliki mandat untuk mengelola investasi pemerintah pusat guna mendukung pembangunan berkelanjutan. Selain INA, pemerintah juga telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang akan mengelola aset tujuh BUMN besar.
Tinggalkan komentar