Rahasia Sawit Hijau: Indonesia Siap Kurangi Emisi!

Rahasia Sawit Hijau: Indonesia Siap Kurangi Emisi!

NonstopNews – Ekonomi – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol, tengah merancang peta jalan (roadmap) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), khususnya metana dari industri sawit. Langkah ini diklaim sebagai upaya serius Indonesia dalam menangani perubahan iklim dan meningkatkan reputasi globalnya di sektor perkebunan.

Collab-Media-Network-banner-content

Dalam kunjungannya ke PT Musim Mas di Pelalawan, Riau, Senin (25/11), Hanif menekankan pentingnya pengelolaan limbah cair yang efektif dan pemanfaatan metana sebagai sumber energi terbarukan. "Praktik pengelolaan limbah cair yang baik dan ketat, termasuk pemanfaatan metana menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik, menjadi kunci," tegas Hanif dalam keterangan resminya.

Rahasia Sawit Hijau: Indonesia Siap Kurangi Emisi!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Pemerintah, lanjut Hanif, tengah menyiapkan regulasi, baik berupa Peraturan Menteri maupun Keputusan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), untuk mendorong penerapan teknologi serupa di seluruh industri sawit. Potensi emisi metana dari industri sawit Indonesia memang signifikan. Mengutip sebuah kajian, produksi minyak sawit mentah di Indonesia diperkirakan menghasilkan 900 ribu ton metana per tahun, setara dengan 35 juta ton CO2.

Untuk mempercepat implementasi teknologi penangkapan metana (Methane Capture), pemerintah tengah berdiskusi dengan berbagai pihak, termasuk mitra internasional. "Langkah ini juga akan memberikan insentif terkait kredit karbon yang sangat penting dalam membangun sistem iklim karbon," tambah Hanif.

PT Musim Mas, perusahaan sawit terintegrasi terbesar dunia, menyambut baik inisiatif pemerintah. Gunawan Siregar, petinggi PT Musim Mas, menyatakan komitmen perusahaannya untuk menekan emisi GRK dan menyebut diri sebagai pelopor penerapan Methane Capture. "Metana yang tertangkap digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik untuk operasional pabrik, perkebunan, dan perumahan pekerja," jelas Gunawan. Ia menambahkan, satu fasilitas Methane Capture berkapasitas 1 megawatt mampu menerangi hingga 1.600 rumah di daerah pedesaan. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi industri sawit lainnya di Indonesia.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan!Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar