NonstopNews – Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), meskipun sebelumnya telah menyatakan keikutsertaan dalam BRICS. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Prabowo saat menjamu Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/11). Cormann menyambut baik komitmen tersebut.
"Presiden Prabowo mengkonfirmasi ulang komitmen kuat Indonesia dalam proses penerimaan ke OECD. Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan timnya demi proses yang efisien dan efektif," ujar Cormann dalam jumpa pers. Ia menambahkan, keanggotaan Indonesia di OECD diyakini akan menjadi katalis percepatan pembangunan ekonomi, bahkan membantu Indonesia menjadi negara maju berpendapatan tinggi.
Proses penerimaan Indonesia ke OECD, menurut Cormann, berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Hanya beberapa tahapan prosedural yang perlu dilalui sebelum Indonesia resmi menjadi anggota. "Permohonan keanggotaan Indonesia menunjukkan komitmen untuk selaras dengan praktik terbaik global dan standar OECD guna meningkatkan kinerja ekonomi," jelasnya. Cormann tak menyebutkan tenggat waktu pasti untuk proses tersebut.
Sebelumnya, proses keanggotaan OECD ini telah dimulai sejak era Presiden Jokowi, dengan negara-negara OECD telah menyetujui permohonan Indonesia. Di sisi lain, Menlu Sugiono mewakili Indonesia dalam pertemuan BRICS, blok ekonomi yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Prabowo sendiri sebelumnya menegaskan sikap Indonesia yang terbuka terhadap berbagai kekuatan global, menolak untuk terpaku pada satu poros saja. "Kita ikut beberapa kelompok. Demi ekonomi, kita cari yang terbaik, peluang terbaik untuk ekonomi kita. Kita harus pikirkan kesejahteraan rakyat," tegas Prabowo saat berada di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Langkah Indonesia yang bergabung dengan OECD dan BRICS ini dinilai sebagai strategi untuk memaksimalkan peluang ekonomi demi kesejahteraan rakyat.
Tinggalkan komentar