NonstopNews – Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang ciri-ciri negara gagal di sela-sela KTT G20 di Brazil. Menurut Prabowo, indikator utama negara gagal adalah jika kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang, sementara mayoritas rakyat hidup dalam kemiskinan, bahkan kelaparan. Pernyataan tegas ini disampaikan pada Senin (18/11).
Related Post
"Kemakmuran adalah tujuan kita, tetapi pertumbuhan ekonomi tinggi tak ada artinya jika mayoritas rakyat tak merasakan manfaatnya," tegas Prabowo. Ia menekankan bahwa konsentrasi kekayaan di tangan sedikit orang merupakan resep bencana bagi sebuah negara.
Prabowo juga menyoroti pentingnya kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat. Ia menolak keras kebijakan yang justru membuat rakyat tetap miskin dan kelaparan. "Keyakinan saya, negara harus mampu memberi makan rakyatnya sendiri. Ketahanan pangan adalah kunci," ujarnya. Hal ini sejalan dengan tema KTT G20 yang fokus pada upaya melawan kemiskinan dan kelaparan.
Sebagai solusi, Prabowo memaparkan program strategisnya, yaitu pemberian makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia. Ia mempertanyakan arti kemajuan Indonesia sebagai anggota G20 jika 25 persen anak-anaknya kekurangan gizi. "Apa gunanya Indonesia menjadi anggota G20 jika 25 persen anak-anak kita kekurangan makanan? Maka, program makanan gratis untuk setiap anak di Indonesia menjadi salah satu program strategis saya," tegasnya.
Prabowo bahkan menyatakan keinginan untuk belajar dari keberhasilan program serupa di Brazil. Pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim untuk mempelajari program tersebut dan mengadaptasinya di Indonesia. "Saya telah meminta tim saya untuk berkoordinasi dengan duta besar Brazil di Indonesia. Kami ingin mengirim tim untuk mempelajari program makanan Brasil untuk anak-anak sekolah kami," pungkas Prabowo.
Tinggalkan komentar