Pemkot Tangsel Gelar Rakor Pengamanan Jelang Idul Fitri 2022

Pemkot Tangsel Gelar Rakor Pengamanan Jelang Idul Fitri 2022
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie usai rapat kordinasi pengamanan Idul Fitri 2022

NONSTOPNEWS.ID  – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tangsel menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait pengamanan libur Idul Fitri 2022.

Dalam rakor yang digelar di Pranaya Hotel Serpong, Selasa (26/4/2022) itu, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan, bahwa terkait pengamanan dan pengawasan pelaksanaan Idul Fitri di Tangsel, salah satunya adalah menetapkan lima Pos Pengamanan dengan titik pusatnya berada di German Center, Serpong.

“Pos ini nantinya akan diisi oleh pihak Polres Kota Tangsel, TNI serta OPD-OPD yang memiliki kewenangan terhadap pengamanan lingkungan seperti Satpol PP,” jelas Benyamin kepada wartawan.

Dia menambahkan selain pos pengamanan, pihaknya juga memastikan bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas akan tetap tersedia selama 24 jam pada H-2 dan H+2 Idul Fitri. Selain itu rumah sakit juga akan ikut berpartisipasi dalam proses pelayanan kesehatan tersebut.

Setelah pengamanan dan kesehatan dipastikan tetap tersedia, Benyamin juga menjelaskan bahwa akan ada 260 pesapon yang akan dioperasikan dan siaga untuk memastikan kebersihan di Kota Tangsel selama Lebaran nanti.

"Jadi 260 pesapon ini akan dilengkapi dengan truk sampah 25 yang besar serta 8 kendaraan kecil,” ujar Benyamin.

Selain itu, Benyamin juga menginstruksikan ke seluruh Camat agar meneruskan imbauan hingga ke masyarakat di wilayahnya.

"Seperti mengingatkan warganya yang mau mudik, harus lapor ke RT/RW setempat, kemudian meninggalkan nomor telepon yang bisa dihubungi, serta mencatatkan tujuan mudik ke daerah mana serta jadwal pulangnya," ujar Benyamin.

Dia menambahkan untuk juga memastikan bahwa kondisi rumah sudah dalam keadaan aman. Baik memperhatikan kondisi listrik maupun peralatan masak dalam keadaan yang mati sebelum ditinggal selama mudik.

Dari sekian banyak koordinasi yang dilakukan, Benyamin kembali mengingatkan bahwa perayaan takbiran yang biasa dilakukan dengan konvoi dilarang dengan keras. Pelarangan itu dilakukan khawatir bahwa takbiran dapat menyebabkan gesekkan antar masyarakat karena melibatkan banyak orang. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS