NonstopNews – Ekonomi – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan perjalanan super padat, menjelajahi tiga provinsi dalam sehari demi mewujudkan swasembada pangan. Perjalanan kilat ini dilakukan pada Kamis (21/11) dengan rute Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. "Hari ini tiga provinsi kami kunjungi, Alhamdulillah, untuk menunaikan perintah Bapak Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan secepat-cepatnya. Besok kami akan melanjutkan perjalanan ke wilayah paling timur Indonesia, Merauke," ungkap Amran dalam keterangannya, Jumat (22/11).
Related Post
Kunjungan kerja maraton ini tak hanya sekadar perjalanan. Amran memimpin Rapat Koordinasi Cetak Sawah untuk Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarmasin. Dalam rapat tersebut, ia menekankan percepatan pembukaan lahan sawah baru yang produktif untuk meningkatkan produksi padi nasional. Amran memastikan intervensi seperti penyediaan sarana produksi, keterlibatan petani muda, dan teknologi pertanian modern telah direncanakan matang.
"Rapat koordinasi ini bertujuan menetapkan sasaran, menentukan target, menyiapkan sarana produksi, dan memastikan keterlibatan petani muda. Di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, kurang lebih 15 ribu generasi milenial akan kita libatkan. Semua harus disiapkan agar program ini berjalan baik," jelas Amran.
Tak hanya rapat, Amran juga melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Barito Kuala (Kalsel) dan Kabupaten Kapuas (Kalteng). Ia meninjau optimasi lahan dan program brigade pangan yang melibatkan generasi muda. Amran memastikan proses berjalan sesuai rencana, memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas.
Sebelumnya, di Kalimantan Barat, Amran memastikan optimalisasi lahan berjalan maksimal di Kabupaten Sambas, meninjau lahan sawah program Optimalisasi Lahan (OPLAH) di Desa Singaraya, dan menghadiri rapat koordinasi OPLAH dan cetak sawah di Kantor Gubernur Kalbar. "Kalimantan Barat punya potensi luar biasa. Dengan optimalisasi 240 ribu hektare sawah dan 300 ribu hektare lahan padi gogo, kita bisa surplus beras signifikan. Jika digarap maksimal, mimpi eksportir pangan 2025 terwujud," tegasnya di Pontianak.
Tinggalkan komentar