Kolaborasi Dahsyat! Ekonomi Transmigrasi Bakal Meledak!

Kolaborasi Dahsyat! Ekonomi Transmigrasi Bakal Meledak!

NonstopNews – Ekonomi – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dan Kementerian Transmigrasi resmi bergandengan tangan untuk menggenjot perekonomian di kawasan transmigrasi. Langkah strategis ini diwujudkan dalam pertemuan antara Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara dan Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani dan Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, Senin (18/11) lalu.

Collab-Media-Network-banner-content

Rosan Perkasa Roeslani memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif kolaborasi ini. Ia melihat potensi besar untuk menyelaraskan sinergi dan kolaborasi antar kementerian demi kemajuan ekonomi di wilayah transmigrasi, khususnya dalam menarik investasi. "Pertemuan tadi sangat produktif untuk menyamakan langkah dan kolaborasi ke depan," ujarnya.

Kolaborasi Dahsyat! Ekonomi Transmigrasi Bakal Meledak!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Menteri Iftitah memaparkan peluang kolaborasi yang menjanjikan. "Kita punya sekitar 153 kawasan transmigrasi dengan 3,1 juta hektare lahan yang bisa kita optimalkan. Ini bukan hanya untuk kesejahteraan transmigran, tapi juga untuk pertumbuhan ekonomi baru," jelas Iftitah.

Kolaborasi ini juga difokuskan pada peningkatan keterampilan tenaga kerja. "Tenaga kerja adalah kekuatan kita, namun di beberapa tempat masih perlu peningkatan keahlian. Komitmen untuk upskilling dan reskilling akan dilakukan, termasuk transfer teknologi dan pengetahuan," tambah Iftitah.

Rosan menambahkan, sinergi ini akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat. Potensi lahan dan tenaga kerja dari Kementerian Transmigrasi akan dipadukan dengan daya tarik investasi. "Kita sinergikan lahan dan tenaga kerja. Yang terpenting adalah meningkatkan kesejahteraan pekerja dan transmigran lewat investasi," tegas Rosan.

Investor yang masuk ke kawasan transmigrasi akan didorong untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal dan memberikan pelatihan. "Misalnya, pembangunan pabrik selama dua tahun harus dibarengi dengan upskilling dan reskilling pekerja lokal," pungkas Rosan. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan dampak ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan di kawasan transmigrasi.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan!Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar