2 Tahun Pimpin Banten, PWNU dan Kalangan Akademis Apresiasi Kepemimpinan WH

2 Tahun Pimpin Banten, PWNU dan Kalangan Akademis Apresiasi Kepemimpinan WH
Nonstopnews.id

NONSTOPNEWS.ID - Dua tahun kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Di antaranya dari kalangan akademisi yaitu Ikatan Alumni (IKA) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten. 

Prestasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten di bidang infrastruktur, pendidikan, serta tata kelola pemerintahan dan keuangan yang mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak. Menurut IKA Untirta, prestasi itu merupakan buah kinerja yang baik dan prestasi Gubernur Banten. 

“Di bawah kepemimpinan Wahidin Halim banyak pencapaian yang sudah dilaksanakan Pemprov Banten. Tidak hanya meliputi sektor pembangunan infrastruktur seperti penataan Kawasan Kesultanan Banten menjadi lebih tertata dengan baik, perbaikan dan perluasan ruas jalan," ungkap Ketua Umum IKA Untirta Asep Abdullah Busro.

Bukan itu saja lanjut Asep, tetapi juga terdapat pembenahan tata kelola pemerintahan dan pengelolaan keuangan daerah menjadi lebih baik, transparan dan akuntabel, pelayanan publik menjadi lebih baik.

"Fakta-fakta tersebut dapat dilihat dan terbukti dari berbagai penghargaan yang diperoleh Pemprov Banten antara lain diperolehnya laporan keuangan dengan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dua tahun berturut dari BPK RI," ungkap Asep.
 
Lanjutnya, dalam dua tahun kepemimpinan Gubernur Wahidin Halim, Pemprov Banten telah mendapatkan beragam penghargaan. Penghargaan Pemprov Banten sebagai provinsi yang telah memberikan pelayanan publik yang baik dari pihak Kementerian PAN-RB, penghargaan terhadap Gubernur Banten sebagai pembina yang sukses menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Kementerian Ketenagakerjaan, dan penghargaan Pemprov Banten telah menerapkan pelayanan publik yang baik berdasarkan penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik dari Pihak Ombudsman RI.

“Berbagai penghargaan tersebut membuktikan adanya progres signifikan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) oleh Pemprov Banten,” kata Asep.

"IKA UNTIRTA mengapresiasi kebijakan Gubernur dan Pemprov Banten dalam memberikan perhatian dalam sektor pendidikan antara lain adanya pemberian kenaikan gaji dan honor/insentif guru, pemberian bantuan hibah kepada berbagai institusi pendidikan dan pondok pesantren, serta di internal pegawai pemprov juga telah diberikan kenaikan tunjangan kinerja secara signifikan," tambahnya Asep.

Masih menurut Asep, hal tersebut membuktikan Gubernur dan Pemprov Banten tidak hanya fokus pada pembangunan fisik semata. Namun secara berimbang memberikan atensi dan fokus terhadap pembangunan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik pegawai pemprov maupun masyarakat Banten.

Terpisah, Ketua PWNU Banten KH Bunyamin Hafidz mengatakan Gubernur Banten Wahidin Halim dengan segala komitmennya ingin membangun Provinsi Banten. Baru beberapa hari menjabat Gubernur Banten, Pak WH sudah ungkap keinginannya membangun Banten Lama.

"Pak WH selalu komitmen dengan apa yang disampaikan. PWNU Banten sangat mendukung program-program Gubernur Banten karena PWNU Banten itu mitra pemerintah. Kita siap mendukung," tambah KH Bunyamin.

"Selaku Ketua PWNU Banten, saya mendukung dan berada di belakang beliau dalam melaksanakan program-programnya. Kita sudah bersinergi dengan Pemprov Banten," tegasnya.

Saat membuka Musrenbang Penyusunan RKPD 2020 Provinsi Banten, Gubernur juga memaparkan capaian pembangunan Provinsi Banten di tahun 2018.

“Pencapaian indikator makro pembangunan Provinsi Banten pada 2018 adalah Indek Pembangunan Manusia 71,77%, laju pertumbuhan ekonomi 5,81%, tingkat pengganggguran terbuka 8,52%, dan penuruan angka kemiskinan  5,25%,” papar Gubernur.

Gubernur juga memaparkan capaian Program Unggulan Pelaksanaan Pembanganunan Tahun 2018. Penyelenggaraan Program Pendidikan Gratis pada tingkat Menengah dan Khusus melalui BOS dan BOSDA senilai Rp 554,31 miliar. Pembangunan 8 unit sekolah baru,339 ruang kelas baru dan  24 ruang praktik siswa senilai Rp 169,49 miliar.

Di bidang kesehatan, pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin yang belum terfasilitasi BPJS Kesehatan dalam rangka universal healt coverage senilai Rp 58,95 miliar. Pembangunan ruas jalan di wilayah utara dan selatan Banten dengan panjang mencapai 76,22 km senilai Rp 684 miliar.

Pembanguan rumah tidak layak huni sebanyak 1.398 unit senilai Rp 68,33 miliar. Peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh senilai Rp 55,83 miliar. Penataan kawasan Kesultanan Banten senilai Rp 68,36 miliar.Dalam rangka penanggulangan resiko sosial, telah diberikan bantuan sosial kepada 40.876 rumah tangga sasaran senilai Rp 58,13 miliar.Pembanguan listrik perdesaan untuk memenuhi tingkat elektrifikasi sebanyak 9.832 rumah senilai Rp 13,48 miliar. (*/eag)

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS